Sunday, December 29, 2013

Gue dan 2013MU


Ngulik Cerita di 2013




Pare Kediri : Cerita gw sepanjang tahun 2013 ini gw ibaratkan sebagai sebuah jembatan untuk lebih baik di Tahun-tahun berikutnya. Karena banyak hal hal yang tak terduga terjadi dan bagi gw itu semua adalah Anugerah yang datang ke gw. Kadang gw berfikir. gw hanya manusia biasa yang hanya bisa bersyukur kepada Tuhan yang mengatur semua cerita di hidup gw.

Mentari memang selalu bersinar namun tak selamanya akan bersinar, kadang dia redup dan kadang dia pun menghilang digantikan gelap. Begitu juga perjalan setiap hidup manusia kesenangan, kesedihan, tawa dan tangis semua mewarnai dunia ini. Mimpi dan harapan setiap tahun adalah berbeda, ada yang gagal ada yang baru melangkah dan ada yang sudah tercapai, segalanya tergantung dari doa, usaha, tekad dan keberanian dalam menghadapi setiap cobaan dan masalah yang datang.

Bermimpi yah mimpilah, Liku-liku kehidupan, kebahagiaan di tahun ini Semua bagi gw sama karena Allah telah mengizinkan gw untuk menjadi seorang yang patut dibanggakan. Tawa dan canda terbayang dalam mimpiku bersama teman kawan dan sahabat, harapan dan berdoa. Tapi mimpi tak akan sama seperti kenyataan. Kita tak pernah menduga apa yang akan terjadi selanjutnya dalam kehidupan kita. Saat ini masuk minggu terakhir bulan Desember 2013, akhir dari tahun ini. Untuk mencapai sebuah mimpi. Kesuksesan tak bisa langsung naik ke atas dia akan melangkah step by step. Akan ada halangan dan rintangan, akan ada kegagalan demi kegagalan, ada penolakan demi penolakan, tapi dengan doa, keyakinan, keteguhan, ketelatenan dan percaya bahwa itu akan berhasil. Maka Tuhan akan menunjukkan jalan-Nya.


Di tahun 2013 ini banyak kesedihan tapi yang membuat aku bahagia adalah Iman gw bertambah karena kesedihan yang datang. Dulu gw yang tak banyak bersyukur, gw yang tak mau mendekat pada Allah. Di tahun 2013 Allah memberikan hatiku terbuka. Terima kasih ya Allah karena telah memberikan warna di Tahun 2013 ini. Akan kusyukuri setiap bulan setiap hari setiap jam dan setiap detiknya. Karena ini akan menjadi cerita sepanjang hidup. Bahwa hidup tak boleh disesali. Jalani yang sudah menjadi takdir, tetap bertawakal, berusaha dan akan ada hasil yang baik nantinya.

Perjalanan di tahun 2013 akan gw lewati akhirnya dengan senyuman dan harapan yang baru. Terima kasih sujud syukur pada sang Kholiq telah memberikan tahun 2013 ini warna-warni. Walau akan berakhir dan kenangan 2013 tak akan pernah terlupakan. Amin

Cerita akhir di Tahun 2013 di Pare – Kediri

Saturday, December 28, 2013

Asiknya Nimbrung Di Kampung Inggris Pare - Kediri



Pertanyaan terpopuler yang gw dapat ketika menjelang setahun tinggal di PARE, adalah: Lu betah di Pare, ga seh?, hampir dari semua temen gw. Bokap, Nyokap and Sodara gw apalagi! Nanya mulu? Ngapain sh lu di kampong orang!
 
Gw suka beda-beda jawabnya. Tergantung mood dan siapa yang tanya ke gw. Seringnya gw jawab diplomatis, Hidup gw dimana-mana sama aja. Kerja, makan, jalan-jalan. Gini, sewaktu gw gawe di Jakarta, temen-temen gw juga pada nyinyir kok. Bisa-bisanya gue betah di Jakarta, kerja. Dan terus terang aja, kota terasyik buat gue adalah Jakarta. Kalau kata temen gue, the best place.
Well, setelah hampir sembilan tahun tinggal di Jakarta, gw ngeerasa butuh sesuatu yang lain dalam hidup gue. Yang beda. Ini, jadi alasan sentimentil gw kalau ada yang nanya kenapa gw pindah ke Pare. Keluar dari comport zone, kata gw.

Istilah comport zone, yang gw jadikan alasan ini kadang kek semacam senjata makan tuan. Kenapa? Serius hidup gw di Pare, jungkir balik. Gw gak cuma kena hembusan angin dan deburan ombak aja. Tapi juga, tamparan realita kehidupan yang bikin mata gw terbelalak dan hati gw meleleh-leleh.

Di Pare, gw jadi anak yatim geografis. Jauh dari orang tua, dan gak ada satu tetirahpun keluarga gw yang ada di Pare. Ketika gw tiba di Pare, gue mengandalkan Teman, Sahabat dan Kawan gw yang baru gw kenal. Numpang Belajar Banyak hal di salah satu tempat kursusan Bahasa Inggris. Dan bukan cuma Bahasa Inggris yang gw dapet, Tapi banyak hal hal yang menurut gw jauh lebih asik. Dan yang gw rasa Pare adalah kampong halaman gw yang kedua.   
  
Kerjaan pertama yang gue dapat adalah hanya belajar dan berusaha memahami apa itu Bahasa Inggris, di salah satu kursusan di Pare. Selama kira kira seminggu di Pare, Baru tahu, kalau di Pare itu ada banyak kursusan dan bukan Cuma Bahasa Inggris tapi juga bahasa – bahasa Internasional lainnya. edan buat gue. Terus terang selama gw ngikutin jadwal belajar, gw sama sekali gak pernah yang namanya nonton TV, smsan apalagi liburan. Kebayang gak she loh. terbatas banget. Gokil abis bro !

Dibulan ke tiga gw ikut – ikutan belajar, gw sempat ngerasain bosan, males dan pengen pulang ke jakarta. Apa lagi sempat ngerasain gak punya duit, tapi beruntungnya saya ada Kawan gw yang ngasih gw kesempatan dan  selalu support sehingga suasana belajar gw jadi asik dan gokil, anak-anak di camp juga selalu dukung gw walaupun gw pada saat itu bisa dibilang gw yang paling goblok lemot dan ganteng se-camp dan yang dominan bodohnya. Itu adalah cerita paling nelangsa yang gw alami. Salah seorang Kawan yang gw kenal dari kecil yang membuat gw selalu dapet inspirasi buat ngembangin pengetahuan gw, dalam hati selalu terucap Pare its the right place for me. Pare buat gue adalah tempat yang membuat gw sesuatu banget. 

Gw sempat ngerasa pengangguran selama ber bulan - bulan. Temen-temen baru yang gue kenal ngebantu gue banget, dari semangat sampai finansial. Ada alasan yang gw gak ngerti juga kenapa gw belum kepengen balik ke Jakarta, Hidup tetap berlanjut. Akhirnya, gw dapat kerjaan dan mencoba untuk bersenang-senang dengan pekerjaan yang gue dapat. Mengasyikan, jam kerja gw office. Week end juga gak pernah libur. Pada saat itu gw ngerasa bete ! tapi gak apa apa gw juga kan gak suka liburan.  

Bulan depan awal tahun, JANUARY 2014, genap gw setahun tinggal di Pare. Kesimpulannya tinggal di Pare itu mengasyikan buat gue. Kenapa? Belajar, Kerja dan Main, seimbang. Perumpamaannya begini, di Jakarta gw bisa dibilang kerjaannya ga jebo, banyak lakuin tapi gak megang duit ! Ayo tebak kerjaan apaan tuh ? adalah ke mall, jalan-jalan katanya. Sekalinya mau jalan-jalan ke Mall, misal juga mau ke konser musik, gw mesti dari jauh-jauh hari rencanain. Nabung duitnya juga lama. Nah, di Pare dengan penghasilan gw yang pas-pasan buat hidup dan bersenang-senang. Gw bisa nikmati hari hari gw dengan belajar walaupun itu gak pernah jalan-jalan. Di Pare. Pasti gw ngeden di kamar sama laptop kalo gak ada kelas. Di Pare, gue bisa menjelajah Dunia dengan Luna Maya, eh salah, maksud gw dunia maya, Maka week end gue penuh dengan kejutan dan petualangan di dunia maya.

Budget buat makan sehari hari di Pare lebih terjangkau buat isi dompet gw dibandingin Di  Jakarta, Yaiyalah secara Jakarta itu kan Ibutiri, eh salah Ibukota jadi mahal lah, Asyiknya tinggal di Pare itu apa.? Belajarnya, Jalan-jalannya, Menjelajah kampung dan sawah. dan kegiatan kreatif yang gak ada matinya.

Ke Pare yuuuk...

General English “kampung Bahasa” Pare – Kediri.



Sukses Mencapai Nilai Terbaik Dalam Tes - IELTS



Persiapan IELTS merupakan Kunci Sukses Mencapai Nilai Terbaik IELTS. Tidak dipungkiri bahwa dalam setiap pencapaian tujuan dibutuhkan kemampuan yang memadai untuk meraihnya. Demikian pula dengan Ujian IELTS, Persiapan  IETLS terbaik akan memberikan  kontribusi pada pencapaian nilai akhir IELTS yang diraih. Tidak ada sesuatu yang luar biasa dari persiapan yang biasa biasa.

Persiapan IELTS

Ada banyak cara dalam melakukan persiapan IELTS. Ada yang memilih belajar mandiri dan ada yang mengikuti kursus di lembaga pendidikan bahasa Inggris. Masing-masing memiliki keunggulannya masing-masing bergantung kondisi dari setiap orang yang melakukannya.

Belajar IETLS mandiri dapat dilakukan dengan menggunakan referensi yang banyak tersedia. Misalkan dengan membeli buku-buku yang tersedia di Toko Buku. Atau dengan mendownload bahan materi dari Internet. Selanjutnya materi dibaca dan dipahami sekaligus berlatih secara teratur menyesuaikan waktu dari setiap orang yang melakukannya.

Berbeda dengan Persiapan IELTS melalui lembaga pendidikan. Di tempat kursus, akan tersedia materi yang sudah dipersiapkan sebelumnya oleh lembaga tersebut, sehingga memudahkan setiap peserta yang mengikuti aktifitas tersebut. Adanya tutor atau pengajar akan sangat membantu dalam membedah setiap materi yang disajikan termasuk tips tips agar mendapatkan nilai terbaik. Belajar bersama-sama dengan rekan lainnya akan memberikan semangat  untuk lebih berhasil dalam melakukan ujian, termasuk menghilangkan rasa bosan atau malas apabila dilakukan sendirian.

Sedikit Tentang IELTS

IELTS atau International English Language Testing System merupakan sebuah sistem sertifikasi yang digunakan untuk memastikan penguasaan bahasa Inggris yang memadai dari setiap individu. Dikembangkan lebih dari 21 tahun yang lalu, IELTS telah digunakan di lebih 800 lokasi ujian di 130 negara. Para perserta IELTS ini menggunakan hasil ujian untuk kebutuhan imigrasi, pendidikan dan pekerjaan.

Ujian IELTS terbagi atas empat bagian yang masing-masing memiliki penekanan terhadap penguasaan bahasa. Pertama adalah Listening Test atau tes mendengarkan, dimana rekaman suara berupa pembicaraan atau penjelasan berupa pidato diperdengarkan, selanjutnya peserta test diminta untuk menjawab pertanyaan yang ada di berkaitan dengan suara rekaman tersebut. Disini kemampuan mendengar dan menuliskan jawaban dengan benar saling berkaitan. Mengetahui jawaban namun salah dalam menuliskan tidak akan mendapatkan nilai.

Ujian IELS bagian kedua adalah Reading Test atau tes membaca. Kali ini ujian akan berkaitan dengan kemampuan membaca. Hampir serupa dengan ujian Toefl bagi yang pernah mengikutinya. Hal yang menantang adalah soal cerita atau narasi yang sangat panjang dan pertanyaan-pertanyaan yang terkadang dalam bentuk pemahaman terhadap materi sehingga jawaban tidak secara langsung ada di dalam materi tersebut.

Bagian ketiga dari Ujian IELTS adalah Writing Test atau tes menulis.  Di bagian ini, peserta diminta untuk menulis dua buah karangan dengan jumlah kata antara 250 - 500 kata. Kira kira setengah hingga tiga per empat halaman, tulisan normal. Dalam menulis ada tema yang diminta peserta untuk mengembangkan dari materi tersebut, misalkan tentang kerusakan lingkungan hidup atau mengambarkan sebuah grafik.

Dan terakhir adalah Speaking Test atau tes berbicara. Bagian yang bagi sebagian orang sulit karena sangat jarang menggunakan bahasa Inggris dalam aktifitas sehari hari. Di bagian terakhir ini, kita akan dihadapkan oleh seorang pewawancara, seorang native, berbangsa asing, untuk berbicara langsung dengan kita. Pembicaraan akan dimulai dengan pertanyaan sederhana tentang diri lalu berkembang ke arah opini atau pendapat terhadap sebuah isu. Kemampuan berbicara secara lancar dan jelas termasuk tata bahasa yang benar serta penguasaan kosa kata akan menjadi bahan penilaian tersendiri.

General English “kampung Bahasa” Pare – Kediri.

Thursday, December 26, 2013

IELTS Pemula



Materi IELTS - Kemampuan Mendengar, Membaca, Menulis  dan Berbicara

Materi IELTS mencakup semua Kemampuan Berbicara Menulis Membaca dan Berbicara. Keempat kemampuan ini adalah hal yang mutlak harus dimiliki oleh seseorang yang dapat dikatakan mampu berbahasa Inggris dengan baik. Kita sering melihat beberapa rekan kita yang sangat pandai dalam membaca dan memahami artikel, namun sangat lemah dalam berbincang-bicang. Atau kita melihat orang yang sudah sangat mudah untuk mendengarkan percakapan dalam bahasa inggris namun kurang dalam menulis dalam bahasa Inggris. Hal ini lah yang menjadi tantangan kita dalam mengikuti ujian di dalam Materi IETLS, yaitu untuk menguji empat kemampuan dasar tadi.
Dalam pelaksanaan ujian, biasanya tiga materi IETLS pertama yaitu listening, reading dan writing dilakukan di satu tempat secara berurutan, sedangkan materi ke-empat, berbicara atau speaking, dilakukan di waktu yang berbeda. Ujian untuk materi listening akan menggunakan suara kaset atau CD yang diperdengarkan oleh sebuah radio recorder yang bisa dihubungkan dengan pengeras suara. Sedangkan untuk materi IELTS speaking, peserta akan diuji oleh seorang native, warga negara asing,  dan sebuah alat perekam.

Kemampuan Mendengar (Listening) di IELTS

Untuk menguji kemampuan mendengar, akan terdapat materi yang berisi empat puluh pertanyaan yang akan disampaikan dalam ujian IELTS. Empat puluh pertanyaan tersebut biasanya akan dipisahkan menjadi empat bagian atau four sections yang masing-masing berisi sepuluh pertanyaan.
Hal yang menarik dari ujian mendengarkan (listening) ini tidak ada aba-aba atau informasi yang jelas untuk perpindahan dari pertanyaan sebelumnya ke nomor selanjutnya. Peserta harus memperhatikan informasi apa yang diperdengarkan dan kaitannya dengan nomor pertanyaan. Selain itu hal yang tidak kalah penting adalah dialog hanya diperdengarkan SATU KALI saja.
Jenis pertanyaannyapun memiliki variasi. Jenis yang umum adalah sebuah dialog akan diperdengarkan, kemudian peserta akan diminta untuk memilih jawaban huruf A, B, C, dan D dari materi yang disediakan. Jenis lainnya adalah melengkapi kata yang kosong. Dalam hal ini bisa dalam bentuk tabel yang memilah antara jenis dan meletakan isian berupa titik titik yang dilengkapi. Bisa juga sebuah paragraph yang berisi beberapa isian yang harus dilengkapi.
Ada juga dalam bentuk gambar atau peta yang akan dijelaskan dalam dialog. Peserta ujian diharapkan mengisi isian kosong berupa titik titik di setiap tanda yang diberikan. Seperti nama ruangan, nama pulau, nama kota, nama bangunan, nama jalan, nama benda dan lain lain. Masih banyak lagi jenis jenis pertanyaan yang kita akan bahas di beberapa tulisan ke depan.


Kemampuan Membaca (Reading) di IELTS

Kemampuan kedua yang diuji adalah kemampuan membaca. Materi IELTS yang diujikan di bagian ini adalah kemampuan memahami materi dan pertanyaan yang diajukan. Biasanya sebuah artikel yang berisi 500 - 750 kata disediakan dan selanjutnya peserta diminta menjawab pertanyaan yang ada.
Ada beberapa jenis pertanyaan yang ada. Semisalkan mencocokan gambaran isi dari setiap paragraph. Contoh ada lima paragraph A,B,C, D dan E, kemudian adalah enam atau tujuh deskripsi paragrap yaitu 1,2,3,4,5 hingga 6 atau 7. Peserta diminta untuk mencocokan antara paragraph A dan deskripsi yang tepat.
Ada juga pertanyaan yang menanyakan kebenaran statement dalam bentuk YES, NO, atau NOT GIVEN.  Variasi lainnya adalah TRUE, FALSE atau NOT GIVEN. Hal ini membutuhkan kejelian dalam memahami pernyataan dan isi paragrap.
Jenis lainnya adalah isian titik titik yang dilengkapi sesuai dengan informasi yang tertulis di artikel yang menjadi referensi.

Kemampuan Menulis (Writing) di IELTS

Keahlian ketiga adalah kemampuan menulis. Peserta akan diminta untuk menulis dua buah artikel. Pertama adalah artikel yang menjelaskan sebuah gambar berupa grafik. Kedua adalah artikel yang menjawab pertanyaan yang diajukan.
Pada tugas pertama, peserta diminta untuk menjabarkan grafik yang tersedia ke dalam 150 kata. Jumlahnya terlihat tidak banyak, ya. Tetapi cobalah untuk menuliskan ke dalam sebuah kertas, dan hitung kembali kata-kata tersebut. Ternyata tidak semudah apa yang dibayangkan bukan? Apalagi tulisan yang dibuat harus mengambarkan materi, bukan pendapat pribadi.
Dibagian kedua adalah membuat tulisan berisi 250 kata yang  menjelaskan jawaban atas pertanyaan. Pertanyaan bisa berupa opini, persetujuan atau tidak persetujuan, atau manfaat atau kerugian dari sebuah penyataan yang disampaikan.

Kemampuan Berbicara (Speaking) di IELTS

Ujian materi terakhir adalah berbicara atau speaking. Kemampuan peserta diuji dalam kemampuan menangkap pertanyaan dengan benar dan meresponse  dengan jawab yang tepat. Ada tiga sesi dalam ujian yang berkisar selama lima belas menit ini. Anda akan diminta untuk mengeluarkan kemampuan kosa kata dan tata bahasa yang baik.

Bagian pertama akan berisi pertanyaan tentang diri seperti pekerjaan, hobby, dan lain lain. Bagian kedua adalah pertanyaan tentang sebuah tema yang diminta. Misalkan apa pendapat anda tentang tempat tinggal Anda? Terakhir adalah percakapan interaktif dimana Anda diminta untuk menjawab pertanyaan ringan yang saling berbalas.

Tuesday, December 24, 2013

Resep Dalam mengerjakan Tes Writing IELTS.



Tips Dan Strategi Mempersiapkan Diri Menghadapi Tes Writing IELTS.

Salah satu kesulitan serius yang dihadapi para peserta tes IELTS adalah Writing Test. Banyak peserta tes yang mampu mengatasi soal Academic Reading dan Listening dengan baik, tapi begitu mereka mengerjakan bagian Writing, mereka tiba-tiba tak yakin dengan kemampuan bahasa Inggris yang mereka miliki itu. Apa sebenarnya yang menyebabkan sulitnya Writing Test ini?

Untuk menjawab persoalan mendasar tentang IELTS Writing Test, dengan harapan dapat memberikan pengetahuan yang cukup bagi para calon peserta tes untuk mempersiapkan diri menghadapi IELTS.
Agar artikel ini tepat guna bagi pembaca, ada baiknya pembaca menjawab jujur pertanyaan berikut:
Apakah salah satu butir pertanyaan/pernyataan di bawah ini mewakili keluhan Anda?

        Pada saat mengerjakan tes IELTS bagian Writing, Saya mengalami kesulitan menuangkan gagasan-gagasan saya; bahkan untuk memilih kata pertama saja saya harus menghabiskan waktu bermenit-menit.
        Saya benar-benar ingin meningkatkan kemampuan Writing saya agar dalam tes IELTS mendatang nilai Writing saya dapat mencapai 7.
        Saya telah cukup lama mempelajari teknik Writing untuk persiapan IELTS dan telah berlatih cukup intensif, tetapi hasilnya serasa belum optimal.

Jika Anda menjawab ya untuk pertanyaan 1, kemungkinan Anda adalah seorang Novice Writer atau penulis pemula yang masih memerlukan latihan intensif di bawah pembimbing yang mengerti kesulitan-kesulitan Anda. Anda disarankan untuk mengambil kursus Writing di lembaga bahasa yang menyelenggarakan program itu. Oleh karena Writing adalah ketrampilan bahasa yang amat kompleks, Anda disarankan untuk ambil kursus di tempat yang memiliki kualitas untuk itu. Ambil les privat tidak masalah asal guru yang membimbing Anda benar-benar memiliki kemampuan yang memadai untuk mentransfer Writing Skills. Jika Anda ingin belajar secara otodidak, pastikan Anda didukung buku-buku yang memadai. Paling tidak Anda dapat menggunakan buku Academic Writing.
Pernyataan pada butir 2 dan 3 di atas secara substantif memiliki kesamaan maksud. Untuk itu, jawaban pernyataan 2 dan 3 kami satukan saja menjadi satu jawaban yang muaranya akan sama, yakni pada “bagaimana caranya mempersiapkan diri menghadapi tes Writing secara efektif”.


RAHASIA  DAPUR Tes  Writing (IELTS)

Anda perlu mengetahui RAHASIA tes Writing agar dapat mengerjakan bagian ini dengan penuh percaya diri. RAHASIA ini tidak pernah muncul dipermukaan, tapi bagi para instruktur pelatihan Academic Writing Rahasia ini tentu bukan hal baru lagi. Berikut dipaparkan tentang RAHASIA itu.

Yang Ini  BUKAN  Rahasia:

    Dalam tes Writing ada dua Task yang harus dikerjakan, Task 1 dan 2.
    Task 1 (20 menit): Anda harus mendeskripsikan  grafik/tabel.
    Task 2 (40 menit): Anda harus menulis essay 250 kata dengan judul yang telah ditentukan.
    Bobot nilai Task 2 lebih besar daripada Task 1.
    Hasil tulisan dinilai dua raters (penilai).

Yang ini RAHASIA DAPUR yang pada umumnya tidak diketahui peserta tes:

Keberhasilan Anda mengerjakan bagian Writing amat ditentukan EMPAT hal; Jika salah satu dari empat kunci rahasia ini tidak Anda penuhi maka Band Score Anda untuk bagian Writing tidak akan pernah optimal. Mengapa demikian? Jawabannya sederhana: Raters (penilai) akan menggunakan ‘pasal-pasal berlapis’ untuk ‘menghakimi’ tulisan Anda. Jadi sebaiknya kita berhati-hati saat membuat tulisan, agar terlepas dari jerat-jerat ‘hukum’ para Raters yang akan mengurangi nilai Writing kita jika kita melanggar pasal-pasal tersebut.

Kunci Rahasia atau pasal-pasal yang akan dikenakan pada peserta tes IELTS (Writing):

Tulisan wajib memenuhi unsur RELEVANSI, menjawab instruksi soal dengan tepat. Yang harus diperhatikan dalam hal ini adalah bahwa (a) tulisan harus sesuai (relevan) dengan perintah soal,  (b) posisi penulis harus jelas, sebagai contoh: apakah dia setuju atau tidak setuju dengan ‘statement’ soal – terutama jika soal tsb menghendaki peserta tes untuk menyatakan pendapatnya dengan opsi setuju atau tidak setuju, (c) gagasan utama jelas, dan (d) rincian pendukung harus jelas. Organisasi Penulisan harus sesuai dengan tradisi penulisan dalam bahasa Inggris. Diantaranya: tulisan harus menunjukkan: (a) kohesi, yakni harmonisnya hubungan antar bagian dalam kalimat; (b) koherensi, halusnya transisi antar paragraph; (c) unity, kepaduan tulisan – pastikan dalam satu paragraf hanya ada satu gagasan pokok saja; (d) paragraphing, artinya penulisan paragraf harus sesuai dengan kaidah penulisan paragraf Disamping itu, tulisan juga harus (f) memiliki ‘referencing’ atau ‘kata acuan’ yang jelas; dan tidak boleh ada (g) repetisi, atau pengulangan-pengulangan kata yang sudah dipakai.Tulisan harus didukung pilihan kata (diksi) dan ‘kolokasi’ yang tepat; dengan ejaan yang benar dan penulisan bentuk-bentuk kata yang sesuai dengan konteks kalimat.Tulisan harus didukung  penggunaan tatabahasa yang tepat, variasi struktur kalimat yang meliputi struktur kalimat tunggal dan kalimat kompleks dengan tanda baca yang benar.Apabila tulisan Anda ‘relevan’ dengan topik yang diminta, tetapi tidak didukung ‘organisasi penulisan’, ‘pilihan kata’, dan ‘tatabahasa’ yang memadai maka Anda dianggap melanggar pasal (2) jungto pasal (3), jungto pasal (4). Hukumannya pengurangan nilai yang cukup telak. Demikian juga jika tulisan Anda telah dibangun dengan  ‘organisasi penulisan’, ‘pilihan kata’, dan ‘tatabahasa’ yang baik dan benar tetapi tidak relevan dengan topik yang diinstruksikan dalam soal, maka Anda dianggap ‘telah lalai’ dan melanggar pasal (1); hukumannya juga berat. Jadi sebuah tulisan baru akan dinyatakan aman (bagus) apabila telah memenuhi empat unsur di atas.

Gambaran di atas mungkin masih belum begitu jelas karena tidak disertai contoh-contoh tulisan yang melanggar pasal-pasal dimaksud.

SEMANGAT IELTS.

General English “kampung Bahasa” Pare - Kediri