Thursday, June 29, 2017

Fighting time | flip ENGLISH

Masa masa awal penuh dengan kegelisahan:



Demi satu impian yang kerap ganggu tidur yang indah

Waktu terasa cepat berlalu , gw ga nyangka perjalanan lebih dari 3 tahun tinggal di Kampung Inggris yang memang dari awal tanpa Tujuan yang Jelas kenapa gw bisa sejauh melangkah kesana. Bagi gw banyak cerita yang gw simpan sampai kisah Cinta yang masih tersimpan si Hati yang hanya di jalani dengan berdua yang selalu tersipu malu dengan usia yang terpaut jauh dari Dia. Terbukanya hati ini untuk Dia membuat Hidup gw semakin terarah apalagi gw sudah pada Tahap Karir yang lebih dewasa tanpa tergantung dari gaji Bulanan yang Hanya Iklas menerimanya demi untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.

Tetap melangka dengan prinsip perjalanan ini untuk Kami berdua dengan Masa depan yang penuh dengan Impian dan Mimpi yang pengen di kejar bersama, Dia yang membuat gw semakin yakin dengan apa yang gw jalanin sekarang dengan banyak cara yang kami sudah rencanakan.

Seakan bolduser yang akan menghancurkan kemalasan yang akut dengan kekuatan kebersamaan semuanya terleburkan. Didalam pikiran yang menggebu gebu untuk semua segera tercapai dengan semangat raut Wajah yang selalu terlintas di depan mata. Ini yang baru namanya kehidupan! Selalu terbisik dalam Hati.
Dia membawa semua cerita sehingga banyak rangkaian di kalimat ini tercipta dengan seadanya mengalir bagaiakan air di sungai. Tanpa sengaja mengetuk pintu kemalasan diri, semua tercipta untuk Dia dan hidup.

Harus diakui tak mudah untuk melangkahkan kaki, beruntung hidup ini bertemu Dia dan Doa yang terpanjatkan selalu mengiringi Dia Dan Hidup. Nafas yang selalu ngos-ngosan saat bersama Dia mengayu sepeda yang terlintas seakan pada saat itu adalah Gw, Dia dan kenangan yang bernafaskan keindahan.
Dia dengan Iklasnya mengikuti, mengamati setiap langkah dan bersabar menghadapi walaupun Kami berdua terlempar dari Istana dengan banyak pengagum negeri dambaan.

Berbulan bulan tanpa terasa hanya sibuk dengan lingkungan mereka, keluarga, teman dan sahabat sempat terlupakan. Lingkungan itu yang merubah hidup ini. Ah terlewat dengan tanpa tanda jasa. Bagaimana pun salahkanlah diri ini yang tak mampu menurut.

Selalu sibuk mencari kambing lebaran untuk memuaskan hasrat ini, dengan syukur yang tersisah Dia menguatkan ku untuk tetap konsisten manata wadah baru yang pasti lebih terarah dan berhidupkan kecantikan yang tak tersembunyi.

Disetuhbuhi dengan waktu yang serasah tak jelas sebelumnya, terlintas akhirnya kekecewaan. Tak mengapa Karena semua deretan dosa coba untuk dibasmi sekarang, melupakan pasti seakan selalu menghantui yang diperlukan hanyalah kesabaran.

Hangatkan tubuh yang terlanjur panas akibatNya dalam waktu subuh, menunggu matahari yang sudah pasti terlihat intipannya. Yang terkadang juga tertutup mendung saat menunggu uang itu belum juga terkirim, serasa dosa ini selalu bertambah tanpa bisa terhapus dan setidaknya hanya berusaha untuk mengimbanginya dengan Amalan yang berjamaah demi keridhoan Sang pemberi Rejeki Pagi. Sering mencoba mengeringkan air mata tanpa hiburan luar sana walau hanya sesaat, segalas Kopi dan sebatang Rokok dengan segudang harapan yang tersimpan terngiang setiap waktu.

Seorang yang tersingkirkan pasti banyak yang bertanya Ada apa? Pasti ada yang tertawa dengan diamnya. Setiap kita ada tersaingi, ya sudah, itu kodrat. Terima kasih pujian, terima kasih atap rumahmu, yang terlindungi yang sempat tersingkirkan di istana lainnya.

Semoga pujian masih tetap menaburi cuitan dan ketikan dengan kuota yang bertaburan. Amin.





No comments:

Post a Comment