Masa masa awal penuh dengan kegelisahan:
Demi satu impian yang kerap ganggu tidur yang indah
Waktu terasa cepat berlalu , gw ga nyangka perjalanan lebih
dari 3 tahun tinggal di Kampung Inggris yang memang dari awal tanpa Tujuan yang
Jelas kenapa gw bisa sejauh melangkah kesana. Bagi gw banyak cerita yang gw
simpan sampai kisah Cinta yang masih tersimpan si Hati yang hanya di jalani
dengan berdua yang selalu tersipu malu dengan usia yang terpaut jauh dari Dia. Terbukanya
hati ini untuk Dia membuat Hidup gw semakin terarah apalagi gw sudah pada Tahap
Karir yang lebih dewasa tanpa tergantung dari gaji Bulanan yang Hanya Iklas
menerimanya demi untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.
Tetap melangka dengan prinsip perjalanan ini untuk Kami
berdua dengan Masa depan yang penuh dengan Impian dan Mimpi yang pengen di
kejar bersama, Dia yang membuat gw semakin yakin dengan apa yang gw jalanin
sekarang dengan banyak cara yang kami sudah rencanakan.
Seakan bolduser yang akan menghancurkan kemalasan yang akut
dengan kekuatan kebersamaan semuanya terleburkan. Didalam pikiran yang menggebu
gebu untuk semua segera tercapai dengan semangat raut Wajah yang selalu
terlintas di depan mata. Ini yang baru namanya kehidupan! Selalu terbisik dalam
Hati.
Dia membawa semua cerita sehingga banyak rangkaian di
kalimat ini tercipta dengan seadanya mengalir bagaiakan air di sungai. Tanpa
sengaja mengetuk pintu kemalasan diri, semua tercipta untuk Dia dan hidup.
Harus diakui tak mudah untuk melangkahkan kaki, beruntung
hidup ini bertemu Dia dan Doa yang terpanjatkan selalu mengiringi Dia Dan
Hidup. Nafas yang selalu ngos-ngosan saat bersama Dia mengayu sepeda yang
terlintas seakan pada saat itu adalah Gw, Dia dan kenangan yang bernafaskan
keindahan.
Dia dengan Iklasnya mengikuti, mengamati setiap langkah dan
bersabar menghadapi walaupun Kami berdua terlempar dari Istana dengan banyak
pengagum negeri dambaan.
Berbulan bulan tanpa terasa hanya sibuk dengan lingkungan
mereka, keluarga, teman dan sahabat sempat terlupakan. Lingkungan itu yang
merubah hidup ini. Ah terlewat dengan tanpa tanda jasa. Bagaimana pun
salahkanlah diri ini yang tak mampu menurut.
Selalu sibuk mencari kambing lebaran untuk memuaskan hasrat
ini, dengan syukur yang tersisah Dia menguatkan ku untuk tetap konsisten manata
wadah baru yang pasti lebih terarah dan berhidupkan kecantikan yang tak
tersembunyi.
Disetuhbuhi dengan waktu yang serasah tak jelas sebelumnya,
terlintas akhirnya kekecewaan. Tak mengapa Karena semua deretan dosa coba untuk
dibasmi sekarang, melupakan pasti seakan selalu menghantui yang diperlukan
hanyalah kesabaran.
Hangatkan tubuh yang terlanjur panas akibatNya dalam waktu
subuh, menunggu matahari yang sudah pasti terlihat intipannya. Yang terkadang
juga tertutup mendung saat menunggu uang itu belum juga terkirim, serasa dosa
ini selalu bertambah tanpa bisa terhapus dan setidaknya hanya berusaha untuk
mengimbanginya dengan Amalan yang berjamaah demi keridhoan Sang pemberi Rejeki
Pagi. Sering mencoba mengeringkan air mata tanpa hiburan luar sana walau hanya
sesaat, segalas Kopi dan sebatang Rokok dengan segudang harapan yang tersimpan
terngiang setiap waktu.
Seorang yang tersingkirkan pasti banyak yang bertanya Ada
apa? Pasti ada yang tertawa dengan diamnya. Setiap kita ada tersaingi, ya
sudah, itu kodrat. Terima kasih pujian, terima kasih atap rumahmu, yang
terlindungi yang sempat tersingkirkan di istana lainnya.
Semoga pujian masih tetap menaburi cuitan dan ketikan dengan
kuota yang bertaburan. Amin.