Thursday, August 14, 2014

Pendekar Kampung Inggris




Tuhan menganugerakan kepada hambanya ibadah dengan tujuan untuk lebih bisa mengenal Sang Pencipta. Manusia memiliki pemahaman dan tujuan yang berbeda dalam menjalankan ibadah tersebut. Banyaknya faktor dan sebab akibat  mengapa dan bagaimana perlunya beribadah kepada Tuhan. Tuhan Pun mengarahkan dan membimbing manusia kepada jalan keselamatanNya dengan banyak cara, situasi dan kondisi yang sangat bervariasi

Manusia merasakan hidup di dunia dengan banyak kelelahan, kepedihan dan Tuhan menyempurnakannya dengan Hembusan kebahagian. Di sisi lain, Tuhan dengan menggunakan kekuasaanNya mem-bahagia-kan sebahagian hambaNya di dunia dengan berlimbahan kenikmatan duniawi, jika dilihat dari kacamata manusia kita berfikir dan merasakan bahwa itu adalah ujian dari Tuhan untuk hambaNya. Jika Seorang yang pandai menafsirkan kekuasaan Tuhan dan tindakan dengan segala kreativitas-Nya kepada hambaNya semua itu adalah politik bijak-Nya dengan Ke-Maha LembutanNya kepada diriNya sendiri. Dia menyatu dengan ciptaanNya, menyembunyikan diriNya, bersembunyi dalam pikiran buatanNya sendiri. Pertanyaannya adalah siapa pikiran kita? Pikiran yang tanpa batas itu dengan kecepatan jauh melebihi kecepatan apapun dengan cepat datang dan pergi tanpa di sadari oleh manusia.

Saat pikiran memikirkan dirinya sendiri entah itu baik atau buruk, dia tidak peduli karena bagi pikiran jalan keduanya adalah jalanNya. Pikiran berfikir ketika dia melewati salah satu jalan yang terpenting adalah pikiran selalu memikirkan Sang Pemikir karena itu adalah perintahNya. Tuhan memakai pikiran dan manusia berfikir, manusia berfikir mengikuti perintahNya adalah jalan Tuhan sebaliknya adalah jalan iblis. Manusia berfikir jalan baik adalah jalan TuhanNya dan jalan buruk adalah jalan syetan. Ada pikirin yang membersihkan dirinya sendiri dan yang mengotori dirinya sendiri. Bagi pikiran itu sendiri keduanya adalah Jalan TuhanNya karena Tuhan yang menguasai pikiran. Kayaknya pikiran itu ada diantara Tuhan dan makhlukNya.

Di akhir tahun 2013, gw pernah numpang tidur, makan dan boker di rumah salah seorang pendekar di kampoeng inggris desa pelem. Gw juga ga pernah bermimpi bisa kenal si pendekar itu. Awalnya dari kawan gw yang berencana ngebentuk lembaga kursusan bahasa inggris. Singkatnya gw ikut ngebantu kawan gw yang pengen ngeramain kursusannya, alasan gw ikut sama dia soalnya dia yang selalu ngasi duit ke gw buat makan sehari hari.

Kurang lebih 5 bulan gw numpang disana. Kegiatan gw Cuma makan dan tidur. Sebagian waktu gw habisin ngobrol di kelas sama member2 yang ikut program belajar bahasa inggris. Gw ngerasa hidup banget pas waktu ikut nimbrung di sana. Ngerasain bersyukur banget Tuhan ngasi kesempatan belajar pengetahuan. Macam – macam pengetahuan yang gw berdikari pelajari. Dari sana gw juga banyak belajar tentang pikiran Tuhan. Sempat gw lupa dan egois. Lupa keberadaan Tuhan. Memang gw nongkrong disana tidak mikir pengen banyak duit yang gw pikirin itu Cuma fokus belajar dan perhatiin semua kawan2 dan member lainnya tujuan dan cita cita mereka. sempat gw berfikir kemana aja gw selama ini baru sadar pengen belajar yang mereka pelajari. Tapi di hati gw, gw ga telat belajar yang namanya ilmu Tuhan yang Hakiki. Istilanya kenapa mereka disana, kenapa mereka ketemu sama orang-orang yang tujuannya sama. Karena gw perhatiin mereka datang ke sana pengen sukses, ngejar karir. Dan pengen bahagia dan salah satu jalan menurut mereka adalah belajar bahasa inggris. Hahaha … memang member-member sebagian lulusan sarjana. Setengahnya pengen ngelanjutin kuliahnya ke level lbh tinggi. Gw juga ga paham kenapa bersemangat sekali mereka sekolah.

Setiap member baru yang gw kenal selalu berfikir bahwa kenapa yah gw ketemu sama mereka? dan gw pelajari memang itu semua rancangan Tuhan sebab dari Doa karena jauh sebelumnya itu sebagian permintaan doa ketika bersembahyang kepada Tuhan. Tuhan memperkenalkan mereka ke gw supaya gw bisa belajar banyak ilmu Tuhan dari mereka. begitupun sebaliknya. Tapi kadang gw ngerasa rendah sama mereka karena mereka itu berpendidikan tinggi dan ngerasai belajar di bangku kuliah.

Yang gw heran sama Tuhan. Kenapa Dia menghembuskan ke dalam fikiran sebuah cita cita yang sangat berat dan saya juga ga yakin ngedapatinnya. Atau memang Tuhan sengaja ngasi gw tantangan rahmat kehidupanNya atau sengaja pengen ngebuat gw gila … hahahah … Tuhan memang ada ada aja ngasih gw Rindu yang ga kelar-kelar dan ga kesampaian. Ini bukan tentang ke-egois-an gw atau Tentang perlawanan hati ke Tuhan. Sejernih jernih nya gw berfikir ternyata Tuhan pengen ngasih tau makna Rindu dan TujuanNya adalah kerinduan itu ternyata untuk mengenalkan betapa RinduNya Tuhan terhadap HambaNya. Betapa Rindunya Tuhan ke makhluk ciptaan-Nya untuk selalu mengingat-Nya di setiap hembusan nafas. Tuhan Tidak berharap apapun terhadap makhluk-Nya. Dengan ke maha tunggalanNya Dia pengen diketahui bahwa ada kekuatan besar yang mengatur semua yang ada di langit dan di bumi.

Seperti seseorang yang rindu kepada kekasih pujaannya. Adanya Rindu yang muncul di permukaan hati karena kekasih yang dirindukan tidak terlihat oleh mata dan tidak tersentuh oleh tangan , kalau ada bersama kita, terlihat oleh mata dan tersentuh oleh tangan maka kerinduan itu tidak ada dan sesuatu itu tidak akan di rindukan ( imam al-Ghazali ).

Cerita seorang pedekar sapu yang sangat rajin membersihkan rumah penginapannya saat setelah selesai mengontrol rumah makannya. Dia ngebersihin penginapan yang di sewakan itu sekitar jam 01.00 am, Itu pun kalo yang menginap sudah pada tidur. Memang dia rajin membersihkan koridor kamar saat dini hari. Tapi yang gw heran adalah setiap dari omongannya tuh lembut dan sangat bersahaja. Apapun kemauan pelanggan pasti si pendekar sapu mengiyakan tapi tanpa tindakan mungkin bisa dibilang Cuma janji.  Hahaha … kayaknya lebih tepatnya suka ingkar janji … gw gak tau persis budayanya si tukang sapu seperti apa. Soalnya dia itu awalnya memang baik tapi kita ga tau hati manusia itu seperti apa … memang setiap ide ide yang keluar dia setujui, apa yang dia lakukan dan setujui itu lebih kepada menguntungkan diri sendiri. Gw banyak belajar dari dia apalagi pas gw kecewa karena banyak rencana rencana pribadi gw gatot alias gagal total. Seandainya si pendekar sapu itu berpikir win win bukan dia orang sangat bersahaja dan bijaksana. Tapi di sayangkan adalah dia itu bisa di bilang kurang bersyukur, sangat egois, mau untung sendiri. Sampe sampe gw sempet ga enakan sama kawan gw di bacotin gw, ga jelas juga kenapa tiba tiba ada kecelakaan seperti itu. Gw Cuma ambil hikmanya, mungkin Tuhan ngasih jalan seperti kemarin karena pengen supaya kita tidak mengaduh nasip bareng si tukang sapu. Soalnya si tukang sapu kurang bersyukur di pikirnya kali rejeki itu Cuma buat dirinya sendiri doang. Padahal uang yang kita dapatkan itu sudah ada rejekinya masing masing yang terlibat kerja sama di kelompok itu.

Gw bukannya mau nge ungkit ungkit apa yang terjadi kemarin. Gw sangat bersyukur bisa kenal si tukang sapu kalo memang saya ada salah dari hati yang paling dalam saya minta maaf. Kita bisa mulai lagi dengan rencana masing masing. Semua sudah ada jatah dan rejekinya, tinggal bagemana tuhan ngenilai cara kita bekerja. Tetap jalin silaturahmi, tapi hati manusia siapa yang tau kalo masih punya rasa iri, dendam dan sakit hati. boleh saja saya tersenyum di depan orang tapi hati saya masih menyimpan dendam yang tak bisa terhapus, salam 2 jari kata bimbim…. semogah si pendekar sapu bukan cuma ngebersihin koridor hotelnya tapi dia harus ingat ada hal yang terpenting adalah membersihkan hati nurani. Amin. begitu pun saya dan teman teman ...gara gara main tweter tulisan ancur ini jadi geng.

Jakarta hari ke 4 bulan agustus..

No comments:

Post a Comment