Sering, gw merasa malu ketika pertama kali bertemu dengan
orang yang baru kenal, kadang gw langsung sok akrap ke mereka di pertemuan
pertama itu. Apapun itu gw selalu mencoba untuk mengenal mereka yang baru gw
jumpai. Karena percaya dengan diri pribadi
gw bahwasanya setiap pribadi orang lain pasti mempunyai kunikan tersendiri,
selalu ingin mengenal pribadi yang baru, gw pengen aja berkembang dengan
mengenal mereka serta selalu mencoba belajar tentang hal yang baru di sekitar
mereka. gw percaya itu semua sebaik dan seburuk apapun manusia, pasti ada sisi
terang dan gelapnya ( prase terakhir kayak judul lagu bruy )
Yang menjadi kelebihan diri pribadi gw adalah termasuk orang
yang muda bergaul ramah dan tamah. Gak penting and Agak aneh rasanya memang
kalo semua kebaikan gw sebut satu persatu, oke kita back to the topic, semenjak
gw sadar akan pentingnya pertemanan itu adalah saat gw mulai belajar Bahasa
Inggris truz gw takjub pada saat itu, yang niatnya Cuma ngasah ilmu bahasa
inggris surprisingly kok bisa gw gabung di salah satu kursusan di jalan
brawijaya kampong pare itu, gw kanget bisa belajar banyak mata pelajaran yang
pokok karena pada saat practice belajar berbicara dengan baik dan benar itu
using bahasa inggris gw and manteman di suruh jelasan topic kayak ekonomi,
hokum dan tetek benget subjek yang nausubillah susah banget, jangankan pake
bahasa inggris, pake bahasa Indonesia blom tentu gw bisa cuy. Yang lucunya itu
selama gw ikut program disana semua, gw gak ngerti dan memang gw kehilangan
kesadaran, hilang rasa malu, dan pikiran gw memang pada saat itu terbang
melayang tubuh gw Cuma ikut apa yang sudah mereka tentukan untuk gw lakuin
dikelas, menyedihkan, selama kurang lebih enam bulan hidup gw hilang kesadaran
dan gak pernah paham sebenarnya inti dan tujuan gw ikut yang begituan. Memang
gw akuin semua itu Cuma ikut-ikutan belajar bahasa inggris kayak orang yang
punya sejutah mimpi yang pengen segera terwujud di depan mata. Seiring dengan
berjalannya waktu bruy, gw kenal banyak kawan baru yang menurut gw mereka itu
memang orang – orang yang hebat dan berpendidikan, gw bangga kenal mereka yang
punya latar belakang keluarga yang berpendidikan tinggi. Gw belajar banyak dari
mereka, banyak banget,saking banyaknya sampe gw gak bisa itung pake jari tangan
dan kaki, layaknya kata benda dalam bahasa Inggris uncountable yang ga bisa di hitung. Oke pada
saat itu memang kerasa banget punya teman baru dan memang selalu gw banggakan
dengan alasan, gw memang Cuma berpendidikan sekolah menengah pertama itu juga
gak punya bukti surat tanda tamat belajar. Hanya gw dan tuhan yang tau kenapa
gw sampe gak punya jembatan untuk ngelanjutin bangku dan meja sekolah waktu
itu. Dalam arti gw selalu berdoa untuk mereka supaya selalu bisa ngelanjutin
sekolah mereka yang lebih takjub lagi pas ngedengar mereka pengen ngelanjutin
kuliah di luar negeri, wah dalam hati yah Tuhan happy sekali gw kenal mereka
yang punya segudang mimpi – mimpi.
Mempertahankan komunikasi dengan orang yang baru kita kenal
sering agak susah, karena kita itu ketemu gedenya dan yang membuat kita
tertarik dengan mereka adalah kesamaan masing masing. Apalagi seperti situasi
dan kondisi di Kampung Pare, beberapa dari mereka datang hanya untuk
menghabiskan liburan sekolah dan rata- rata mereka Cuma mengambil program
bahasa 2 minggu, dan itu waktu yang tidak cukup untuk mengenal satu sama lain. kita
kadang Cuma dekat atau akrap di dalam kelas selebihnya ada yang juga akrap sebagai teman
sekamar atau satu camp. Jadi ketika program mereka selesai itu awal mula mereka
jarang berkomunikasi, Adalah memang kalo kita gak punya
kesamaan yang spesifik sangat sulit untuk tetap saling berkomunikasi dalam arti
kita hanya tertarik dengan kawan yang sangat banyak kesamaan dan ketertarikan, itu yang membuat erat persahabatan mereka. Walaupun mereka yang
mengambil long program 3 bulan – 6 bulan atau yang sudah mencoba semua lembaga
kursusan yang ada di kampong Pare. Tidak banyak dari mereka juga hanya punya
persahabatan sesaat. Cinta lokasi dan cinta sesaat. Etapi ada juga loh yang
ketemu di Pare dan akhirnya niwkah dan punya Anak. Ada juga kali yaaa, yang buang –
buang keturunan saat berhubungan di Pare. Itu sih WallahuAlam.
Pare adalah desa kecil salah satu kecamatan yang ada di
kabupaten Kediri Jawa Timur, menjadi terkenal di seluruh wilayah Indonesia
sebagai tempat untuk menambah Ilmu Berbahasa Inggris. Menariknya, mereka yang
datang ke Pare adalah orang – orang yang gagal, Gagal dalam belajar Berbahasa
Inggris di bangku sekolah. Mereka mengakui bahwa salah satu alasan itu,
menyadari bahwa di dunia pendidikan dan kerja sangat dibutuhkan pintar dalam berbahasa
Inggris. Mereka yang mengetahui itu adalah kebanyakan yang pengen ngelanjutin
pendidikannya di luar negeri dan yang berkompetisi di dunia kerja, dan alasan
itulah yang membawa mereka untuk menetap sementara di Desa kecil bernama Pare.
Tidak sedikit dan harus bolak balik untuk mengasah
bahasa Inggris mereka. 1, 2, sampai 3 bulanan bahkan tahunan mereka harus
jalanin untuk mengasah skill bahasa inggris mereka. Mereka dibimbing tidak
hanya mahir dalam berbicara tapi juga mereka harus bisa menguasai tata bahasa
dalam menulis dan membaca serta mengerti dalam mendengarkan. Seperti itu lah
persahabatan mungkin, Kita harus pandai mendengarkan, berbicara, dan menuliskan
dalam hati apa arti dari pertemanan serta membaca apa situasi dan kondisi orang
– orang yang kita anggap sebagai kawan dan sahabat.