Saturday, June 28, 2014

YANG MAHA MEMBINGUNGKAN


Percikan anugrah dipertemuan pertama bulan suci ramadhan, terlintas dikepala bahwasanya Tuhan yang dipercaya oleh sebahagian mahkluk-Nya adalah Yang Maha kasih sayang, Suci dan Esa, tiba tiba gue teringat kenyamanan sesaat dan penyesalan. menggangu pikiran, ada perasaan merasa bersalah bercampur Dosa, masa lalu yang sangat terasa di Hati hingga kini.

Kenapa Tuhan yang Maha Esa sering mengingatkan? Tentang Ayah, apakah seorang Ayah atau Anak yang bersalah? Yang membingungkan, dimana letak kesalahan Ayah atau Anak? Apa maksud Tuhan membuat cerita seperti sekarang yang gue Rasa antara Ayah dan gue? sering merasa stuck melihat seorang Anak lainnya dianugerahkan oleh Tuhan pelukan seorang hati Ayah, dan Anak yang mencium Tangan Ayahnya melihatnya seketika gue Diam! Teringat juga peranan seorang Ibu yang menurut sebagian manusia seorang Ibu adalah pencitraan Tuhan di bumi. Menurut gue mungkin yang melihat dan mengatakan itu pencitraan Tuhan hanya melihat dari sisi kenyamanan, sopan santun dari seorang Anak kepada Ibu atau sebaliknya.

Tapi, bagaimana seorang Ibu yang Chaos, Apakah juga pencitraan Tuhan? Hanya orang yang berakal sehat yang di beri Ilmu sakti mengetahuinya. Pertanyaan lainnya, Apakah Doa seorang Ibu mempengaruhi kehidupan perjalanan seorang Anak? Seberapa ampuhnya Doa seorang Anak untuk Ibu dan diri sendiri Serta Takdir Sang Maha segalaNya? Pikiran gue kembali lagi ke Tuhan, Dia Maha SegalaNya, rangkaian huruf ini menjadi sebuah kata, kalimat ke kalimat, paragraph, menjadi sebuah Esai adalah IdeNya. Semua yang tercoret diatas kertas putih ini adalah KuasaNya. Takbir, Rukuk, sujud, dan salamKu kepada Nabi RasulNya ada digenggamanNya.

Gue tidak dapat bernafas tanpa kemurahanNya, tidak mungkin gue berfikir tanpa IzinNya, bernafas dan berfikir adalah perintahNya, Tapi kenapa juga sering dibuat lupa yang bernafas dan berfikir itu mengingat TuhanNya? Apa maksud Engkau Ya Tuhan Kami? Mungkin Tuhan memang sengaja membuat kita lupa karena kita sendiri yang lupa MengingatNya? Itulah kuasaNya, kehendakNya, dan JalanNya. Dia membuat kekacauan di BumiNya atas-nama kejahatan syeiton dan pembangkang kepadaNya. Dan Umat terpilihNya setiap hembusan nafas selalu meneriakkan DiriNya Atas nama kesucianNya dan kebaikanNya. Padahal kita sering disenandungkan kalimat bahwa segalahnya datang dariNya dan kembali kepadaNya.

Memohon dengan bersujud agar Ayahku seorang yang gue kagumi agar selalu sehat walafiat dan selalu kuat. mencoba membayangkan DiriNya, tempatNya, eksistensiNya, kebesaranNya dan kekuatan dasyatnya Hari Kiamat MilikNya yang dengan kalimaNya Jadilah … maka Jadilah …. ,  taka da satu pun yang mampu menghentikan dan menunda kehendakNya.

1 Ramadhan 1435 H,  mohon maaf lahir dan bathin