Thursday, April 17, 2014

Nasi uduk dan Lontong Sayur Emma Empung



Semenjak Tahun 2003an sampe sekarang gue hobi baca buku , banyak yang berubah dari cara berfikir gue,yang dulu nya gue polos abis sampai gokil habis ide ide gue, dan sekarang sok pinter sebab dari banyak baca … hahaha … tapi gue ngerasa diri gue berpengetahuan kurang, saking banyak yang pengen gue ketahui,  nggak terhitung juga berapa buku, novel atau artikel yang pernah gue baca. Gue masih ingat pertama kali gue baca satu buku, bukunya Steven R Covey judulnya the 7 habit, itu buku yang pertama kali gue lahap trus ngebuat gue ketagihan dan ngebentuk kebiasaan gue jadi reader. Gue butuh waktu 1bulan lebih untuk khatamin tuh buku, sekitar 300an lebih halaman gue gak tau tepat jumlah halamannya karena gue juga lupa naro bukunya dimana.

Gue heran sama diri gue karena gue nilai diri gue seperti apa yang orang orang omongin ke gue, entah itu negatif or positif comments, apalagi saat yang lain ngomong yang gak sama sekali gue lakuain, tapi menurut gue, mereka memang punya hak berkomentar ke gue dan mereka juga berhak berfikir negatif ke gue karena mereka berkomentar dan berfikir positif ato negatif disebabkan ucapan dan tindakan gue yang dipandangan mereka tuh positif ato negative. Hampir disetiap waktu kepikiran  bahwa mereka benci sama gue, tak peduli, atau karena gue penghasut. Ada sesuatu dalam diri gue yang mereka gak tau tentang gue! Gue tuh asli peduli banget sama orang orang yang gue kenal, yang gue pikirin selalu, bagaimana mereka nyaman kenal gue, berbagi apa yang gue tau, memberikan apa yang gue punya atau sesuatu yang mereka butuh dari gue. gue yakin, dari sekian banyak yang kenal gue, udah ngerasain pasti kebaikan dan ketulusan yang gue beri dan lakuian ke mereka. dan mereka yang benci gue sekarang pernah juga ngerasain ketulusan gue bekerja sama. gue tau mereka pasti lebih bisa menilai seperti apa gue? 

Kalo begadang, Gue selalu menunggu pagi cepat datang sebab malam terasa begitu panjang ( gue kaga bisa tidur karena banyak nyamuk ngegigitin pantat gue ) juga hampir setiap hari selalu Menunggu Pagihari dipercepat karena gue pengen makan nasi uduk dan lontong sayurnya Emma Empung yang jualannya Cuma pagi hari dari jam 6 sampe jam 9an pagi yang berlokasi di Jalan Bakti Jakarta Utara, Jualannya Emma Empung itu laris gokil, setiap hari yang beli ngantri padat merayap karena takut kehabisan,  disamping masakannya enak dan ajib, juga harganya terjangkau dan murah bagi kondisi kantong kepala keluarga yang gajinya cukup buat kebutuhan perut keluarga doang dan bayar kontrakan tiap bulan, Yang paling hebatnya dari gue itu, gue ibaratkan keluarga, kawan dan sahabat itu adalah seperti Pagi Yang Cerah yang selalu gue tunggu kedatangannya seperti semua makhluk hidup didunia ini mendambakan karena Pagi hari itu adalah waktu yang di-BERKAH-i Tuhan untuk Memberikan bermacam-macam keridhoanNya, rejekyNya dan KEAJIBANnYA UNTUK SEMUA makhlukNya yang bernafas. Intinya keluarga, kawan dan sahabat adalah ibarat Pagi hari yang mengandung keberkahan dari Tuhan yang Maha segalaNya. Seperti Nasi Uduk dan Lontong Sayurnya Emma Empung yang mengandung keberkahan Tuhan SWT untuk perut manusia yang kelaperan di Pagi Hari. Nah seperti itulah Keluarga, Kawan dan Sahabat diibaratkan Nasi Uduk dan Lontong Sayur yang memberikan keTenangan bagi Cacing Yang Hidup di Perut Manusia.

Di paragraph ini ada beberapa hubungan antara bukunya Steve R Covey dan Nasi Uduk dan Lontong Sayurnya Emma Empung tentang kebiasaan manusia. Menurut analisis gue, gue bahasakan ulang dengan kalimat gue tentang kesimpulan buku Steve R Covey menyampaikan sesuatu dengan kemurahan Hati kepada Hati yang lain maka Dua Hati yang berbeda akan saling bersinergi dan selaras dengan kehidupan. Melembutkan Hati yang keras, seseorang harus total dengan kebaikan hati, bukan dengan segala materi yang kita punya, tapi dengan kelembutan Hati. Sama halnya dengan Nasi Uduk dan Lontong Sayur Emma Empung, Emma Empung menjual dagangan-nya dengan harga Murah disertai dengan Kemurahan Hati  Emma Empung saat mengolah, menjual dan melayani para pelanggannya di pagi hari. Dan Memang Emma Empung sangat murah hati ketika ada pelanggan yang Cuma punya 2ribu Rupiah sangat ingin membeli Nasi Uduk, pasti Emma Empung melayaninya, soalnya ga ada dijakarta yang jualan seperti itu, Yang membuat saya Berkata dalam hati Subahanallah, Emma Empung melayani dengan senyum yang ramah dan  menyesuaikan takaran Porsi Nasi dan lauknya sesuai dengan uang yang diberikan si pembeli. Menurut gue rata rata si penjual Nasi Uduk di pagi hari menyesuaikan dengan harga yang sudah ditetapkan dan jika kita kurang membawa uang maka si penjual mengutangkan kita atau malahan pembeli tidak dilayani. 

Berfikir positif mendatangkan hasil yang sama positif bahkan lebih dari apa yang tidak terfikirkan di benak elo. tanpa di sadari, Elo sering membuat keluarga, kawan dan sahabat kecewa karena tidak adanya kemurahan hati. Tulisan ini gue ketik saat gue sadar dan ingat ketika Emosi gue tak terkontrol mengakibatkan sesuatu yang gue rencanakan  menjadi berantakan karena tidak adanya kemurahan hati gue. mahalnya hati takkan laku dipasaran karena hati itu mudah patah dan rusak oleh orang tanpa kemurahan hati. Hati jangan sampai diobral di pasar, karena pasar adalah tempatnya penjual dan pembeli yang pandai merayu dan membujuk dan orang yang pandai merayu dan membujuk tidak punya kemurahan hati karena hatinya sendiri rusak oleh kepalsuannya. Biarkanlah mereka bermain dengan kepalsuannya. Murahkan Hati dimanapun berada karena Kemurahan hati akan melumpuhkan dan mengratiskan segala hal yang mahal didunia. Mau bukti dan contohnya, coba aja loh praktekin kemurahan hati loh minjemin barang barang kesukaan loh sperti rumah, mobil atau istri loh  ke gue, pasti gue kaga nolak dan nerima dengan kemurahan hati, apalagi ello beliin gue tiket liburan ke kota Paris dengan hati yang iklas, itu membuktikan sesuatu yang mahal bagi gue dapat dilumpuhkan dan dijadiin gratis buat gue dengan kemurahan hati. 

Semoga hati elo yang mahal tapi gampang rusak itu terhibur dengan tulisan gue ini.