Semenjak Tahun 2003an sampe sekarang gue hobi baca buku ,
banyak yang berubah dari cara berfikir gue,yang dulu nya gue polos abis sampai
gokil habis ide ide gue, dan sekarang sok pinter sebab dari banyak baca …
hahaha … tapi gue ngerasa diri gue berpengetahuan kurang, saking banyak yang
pengen gue ketahui, nggak terhitung juga
berapa buku, novel atau artikel yang pernah gue baca. Gue masih ingat pertama
kali gue baca satu buku, bukunya Steven R Covey judulnya the 7 habit, itu buku
yang pertama kali gue lahap trus ngebuat gue ketagihan dan ngebentuk kebiasaan
gue jadi reader. Gue butuh waktu 1bulan lebih untuk khatamin tuh buku, sekitar
300an lebih halaman gue gak tau tepat jumlah halamannya karena gue juga lupa
naro bukunya dimana.
Gue heran sama diri gue karena gue nilai diri gue seperti
apa yang orang orang omongin ke gue, entah itu negatif or positif comments,
apalagi saat yang lain ngomong yang gak sama sekali gue lakuain, tapi menurut
gue, mereka memang punya hak berkomentar ke gue dan mereka juga berhak berfikir
negatif ke gue karena mereka berkomentar dan berfikir positif ato negatif disebabkan
ucapan dan tindakan gue yang dipandangan mereka tuh positif ato negative. Hampir disetiap
waktu kepikiran bahwa mereka benci sama
gue, tak peduli, atau karena gue penghasut. Ada sesuatu dalam diri gue yang
mereka gak tau tentang gue! Gue tuh asli peduli banget sama orang orang yang gue
kenal, yang gue pikirin selalu, bagaimana mereka nyaman kenal gue, berbagi apa
yang gue tau, memberikan apa yang gue punya atau sesuatu yang mereka butuh dari
gue. gue yakin, dari sekian banyak yang kenal gue, udah ngerasain pasti
kebaikan dan ketulusan yang gue beri dan lakuian ke mereka. dan mereka yang
benci gue sekarang pernah juga ngerasain ketulusan gue bekerja sama. gue tau mereka pasti lebih bisa menilai
seperti apa gue?
Kalo begadang, Gue selalu menunggu pagi cepat datang sebab
malam terasa begitu panjang ( gue kaga bisa tidur karena banyak nyamuk
ngegigitin pantat gue ) juga hampir setiap hari selalu Menunggu Pagihari
dipercepat karena gue pengen makan nasi uduk dan lontong sayurnya Emma Empung
yang jualannya Cuma pagi hari dari jam 6 sampe jam 9an pagi yang berlokasi di
Jalan Bakti Jakarta Utara, Jualannya Emma Empung itu laris gokil, setiap hari
yang beli ngantri padat merayap karena takut kehabisan, disamping masakannya enak dan ajib, juga
harganya terjangkau dan murah bagi kondisi kantong kepala keluarga yang gajinya
cukup buat kebutuhan perut keluarga doang dan bayar kontrakan tiap bulan, Yang
paling hebatnya dari gue itu, gue ibaratkan keluarga, kawan dan sahabat itu
adalah seperti Pagi Yang Cerah yang selalu gue tunggu kedatangannya seperti semua
makhluk hidup didunia ini mendambakan karena Pagi hari itu adalah waktu yang
di-BERKAH-i Tuhan untuk Memberikan bermacam-macam keridhoanNya, rejekyNya dan
KEAJIBANnYA UNTUK SEMUA makhlukNya yang bernafas. Intinya keluarga, kawan dan
sahabat adalah ibarat Pagi hari yang mengandung keberkahan dari Tuhan yang Maha
segalaNya. Seperti Nasi Uduk dan Lontong Sayurnya Emma Empung yang mengandung
keberkahan Tuhan SWT untuk perut manusia yang kelaperan di Pagi Hari. Nah
seperti itulah Keluarga, Kawan dan Sahabat diibaratkan Nasi Uduk dan Lontong
Sayur yang memberikan keTenangan bagi Cacing Yang Hidup di Perut Manusia.
Di paragraph ini ada beberapa hubungan antara bukunya Steve
R Covey dan Nasi Uduk dan Lontong Sayurnya Emma Empung tentang kebiasaan
manusia. Menurut analisis gue, gue bahasakan ulang dengan kalimat gue tentang kesimpulan
buku Steve R Covey menyampaikan sesuatu dengan kemurahan Hati kepada Hati yang
lain maka Dua Hati yang berbeda akan saling bersinergi dan selaras dengan
kehidupan. Melembutkan Hati yang keras, seseorang harus total dengan kebaikan
hati, bukan dengan segala materi yang kita punya, tapi dengan kelembutan Hati.
Sama halnya dengan Nasi Uduk dan Lontong Sayur Emma Empung, Emma Empung menjual
dagangan-nya dengan harga Murah disertai dengan Kemurahan Hati Emma Empung saat mengolah, menjual dan
melayani para pelanggannya di pagi hari. Dan Memang Emma Empung sangat murah
hati ketika ada pelanggan yang Cuma punya 2ribu Rupiah sangat ingin membeli
Nasi Uduk, pasti Emma Empung melayaninya, soalnya ga ada dijakarta yang jualan
seperti itu, Yang membuat saya Berkata dalam hati Subahanallah, Emma Empung
melayani dengan senyum yang ramah dan menyesuaikan takaran Porsi Nasi dan lauknya
sesuai dengan uang yang diberikan si pembeli. Menurut gue rata rata si penjual
Nasi Uduk di pagi hari menyesuaikan dengan harga yang sudah ditetapkan dan jika
kita kurang membawa uang maka si penjual mengutangkan kita atau malahan pembeli
tidak dilayani.
Berfikir positif mendatangkan hasil yang sama positif bahkan
lebih dari apa yang tidak terfikirkan di benak elo. tanpa di sadari, Elo
sering membuat keluarga, kawan dan sahabat kecewa karena tidak adanya kemurahan
hati. Tulisan ini gue ketik saat gue sadar dan ingat ketika Emosi gue tak
terkontrol mengakibatkan sesuatu yang gue rencanakan menjadi berantakan karena tidak adanya
kemurahan hati gue. mahalnya hati takkan laku dipasaran karena hati itu mudah
patah dan rusak oleh orang tanpa kemurahan hati. Hati jangan sampai diobral di
pasar, karena pasar adalah tempatnya penjual dan pembeli yang pandai merayu dan
membujuk dan orang yang pandai merayu dan membujuk tidak punya kemurahan hati
karena hatinya sendiri rusak oleh kepalsuannya. Biarkanlah mereka bermain
dengan kepalsuannya. Murahkan Hati dimanapun berada karena Kemurahan hati akan
melumpuhkan dan mengratiskan segala hal yang mahal didunia. Mau bukti dan
contohnya, coba aja loh praktekin kemurahan hati loh minjemin barang barang
kesukaan loh sperti rumah, mobil atau istri loh ke gue, pasti gue kaga nolak dan nerima dengan
kemurahan hati, apalagi ello beliin gue tiket liburan ke kota Paris dengan hati
yang iklas, itu membuktikan sesuatu yang mahal bagi gue dapat dilumpuhkan dan
dijadiin gratis buat gue dengan kemurahan hati.
Semoga hati elo yang
mahal tapi gampang rusak itu terhibur dengan tulisan gue ini.